Minggu, 27 Februari 2011

Ketika Ospek di Pandang Rendah

Minggu, 27 Februari 2011
Selamat datang kembali teman-teman di blog saya yang berisi pengalaman-pengalaman dan tumpahan perasaan saya yang di bungkus dalam tulisan..hahaahaa * sok iyee.. ^^

Ok... kali ini saya akan membahas tentang masa orientasi mahasiwa baru atau biasa di kenal dengan ospek. Mungkin temen-temen ada yang berpikiran negatif tentang ospek dan bertanya-tanya "ngapain sih ikut ospek, isi nya di bentak-bentak ga jelas sama senior ??" tidak dapat di pungkiri kalo saya juga pertama kali masuk ke dalam universitas berpikiran dan bertanya-tanya tentang itu, namun karena ke ingin tahuan saya maka saya ikuti seluruh proses kegiatan yang di namakan ospek itu. Dan sekarang saya merasakan manfaatnya, dan Insya Alla akan saya gunakan baik di dalam akademis kampus, pengabdian kepada masyarakat dan setelah saya lulus nanti. Nantinya substansi yang akan saya bahas dalam tulisan kali ini adalah tentang mengapa mahasiswa perlu ospek, apa untung dan ruginya apa bila mengikuti dan tidak mengikuti ospek, apa manfaatnya, apa esensinya dan apa hasilnya.
Siiipp... pertama saya akan membahas apa sih ospek itu? yaitu masa peralihan dimana temen-temen mahasiswa baru yang baru masuk universitas di kenalkan kepada dunia kampus dan dimana temen-temen mahasiswa baru di bimbing untuk menjalankan kehidupan kampus. Jelas sekali ada kata-kata di bimbing bukan di gojloki (translete : di kata-katain), bukan balas dendam, bukan pembodohan, dll. Nah, saya pingin saat temen-temen membaca artikel ini temen-temen menyingkirkan dulu pikiran-pikiran yang tidak baik tentang ospek, coba sekarang buat dulu pikiran temen-temen seolah-olah baru mengenal kata-kata ospek :)
Kemudian pasti temen-temen bertanya-tanya, "kenapa sih harus ikut ospek?" sudah sedikit di jelaskan sih dari pengertian ospek itu sendiri adalah membimbing di masa peralihan antara masa SMA dan kuliah, jadi di dalam ospek kita di kenalkan dengan dunia kampus dan dunia mahasiswa yang berat, kita di siapkan dengan keadaan2 yg mendesak dan bagaimana kita menyikapinya. Masa peralian ini sangat riskan membentuk kepribadian dan keseharian seorang mahasiswa dimana saat SMA mereka menjalani rutinitas sekolah jam tujuh sampai jam 2 dan belajar pada malam nya, kemudian tugas yang di berikan dengan tenggang waktu seminggu atau lebih. Namun di masa perkuliahan semua itu tidak berlaku, karena kita sendiri yang menentukan apa yang harus anda lakukan hari ini dan kapan anda mengerjakan tugas kapan anda harus refreshing kapan anda harus mengasah kemampuan, dll. Kemudian di dalam ospek juga di ajarkan sesuatu yang tidak di ajarkan dalam perkuliahan. Sebagai contoh,bagaimana saat anda menjadi pemimpin organisasi, bagaimana anda meng handle orang banyak dan memenejemen konflik yang muncul.
Nah... stelah temen-temen tahu kenapa harus mengikuti ospek, muncul lagi pertanyaan seperti ini " trus saat ospek tuh kan banyak tugas-tugas dari senior, ngerepotin tahu ga??" yah.. seperti itu lah perkuliahan, senoir anda hanya memberi gambaran saat anda memulai kuliah nanti dan pasti dalam perjalanannya anda akan dihadapkan dengan tugas-tugas kuliah yang bejubel. Lah, disini anda di tuntut untuk memenejemen waktu anda (Baca : Mahasiswa VS waktu ). Tugas anda akan lebih banyak dan deadline waktu anda akan semakin sedikit.
Lalu ada lagi pertanyaan seperti ini " apa gunanya senior membentak-bentak ga jelas ?? " Jawabannya tetap sama yaitu memberi gambaran kepada anda, diman senior membentuk suasana setidak nyaman mungkin agar anda bisa sergap mengambil keputusan dengan jawaban yang logis dan relevan.
Trus ada juga senior yang maen fisik ato kekerasan, hahahaaa... sebenernya siih kalo menurut aku hal bigini biasa dei dalam ospek. Yaaa... modusnya sih si senior ingin balas dendam aja... namun yang di sayangkan adalah terlalu berlebihan sehingga menimbulkan cedera fisik yang mengakibatkan kontrovesi dan pandangan jelek tentang ospek..kalo boleh saya bilang sih, senior yang seperti itu senior yang tidak memiliki pri kemanusiaan, karena itu sudah cara kuno dalam mengospek adik-adiknya.. cara yang sudah tidak relevan lagi dalam ospek sekarang.
Kemudian pertanyaan terakhir, "apa sih bedanya yang ikut ospek ato ngga, trus esensinya apa dan hasilnya bagaimana ?"perbedaan orang ang tidak ikut ospek dengan yang ikut adalah hanya kesiapan, dimana saat mereka yang sudah ikut ospek ini sudah di beri gambaran namun yang tidak ikut tidak memiliki pengalaman dan tidak tahu cara memenejemennya. Trus esensinya apa ikut ospek adalah temen-temen senior ingin membentuk maasiswa baru untuk lebih siap dalam menjalani kehidupan dan membentuk temen-temen menjadi kader bangsa yang nantinya akan menjalankan tonkat estafet di negri ini. Dan yang terakhir hasilnya adalah " MAHASISWA YANG MAMPUH MENJALANKAN HAKEKAT MAHASISWA DAN PERAN FUNGSI MAHASISWA YANG KEMUDIAN DI BAWA DALAM KEHIDUPAN NYATA"

Fiuuuhh, cape juga nulis segini, semoga tulisan saya bisa bermanfaat buat temen-temen yang ingin menjalankan ospek :)


4 Suara:

C'garre

Biasa, Maba juga kayak gitu mas.
Sebenarnya saat aku melihat maba yang mengalami ospek, aku merasa sedih dan takut kalo maba berubah sikapnya dan pola pikirnya menjadi yang lebih buruk. Asem manis di Ospek atau pengaderan, menjadi pengalaman yang sulit dilupakan. Termasuk poin-poin pembalasan dendam, perlakuan buruk, dan alasan yang kurang relevan dari pengader, bisa menjadi alasan yang kuat untuk mengubah mahasiswa menjadi buruk ke depannya. Beban dirasa semakin berat jika menjadi pengonsep pengaderan, tidak apa jika terbentuk pola pikir baik setelahnya tapi bagaimana bila tidak? Bila kita percaya pada-Nya, suatu dosa namanya. Semoga Mahasiswa Tahu Hakikat Manusia yang sebenarnya dan mengerti Peran fungsinya yang esensial.

Yuzarian Faulizar Pohan

Thx banget komennya...semoga temen-temen yang lain juga dapat memandang ospek bukan hanya sebelah mata...itu juga saya rasakan dimana saat nya tiba dan saya sebagai pengkader adek-adek saya terasa lebih berat dari pada saat pertama ospek. Termasuk beban pikiran, hubunga denga teman-teman lain dan senior senior lain juga tergoyahkan...untungnya mereka bersidat profesional dan memdberikan motivasi sehingga beban yang berat tersebut terasa ringan. kenapa saya mau menjalani sesuatu yang berat ini, karena saya yakin di depan masih ada yang lebih berat lagi :)

oddie keren aja

salut deh udah mau menulis, mudah2an pada penerapannya kita selalu diberikan kekuatan untuk selalu istiqomah dengan niatan positif kita. ya gak? pengederan memang bukan sekadar pasang badan, tapi sebagai seorang teladan. sudah jadi teladan kah kita?

Yuzarian Faulizar Pohan

Teladan butuh pengalaman< saat pengalaman sudah di dapat... tinggal bagaimana cara kita untuk membaginya...semangat semua teman2 saya sebagai seorang pengader :)

Posting Komentar

 
WRITE YOUR "OWN" ◄Design by Pocket, BlogBulk Blogger Templates